Tak perlu kaget jika suatu ketika saat anda sedang melintasi Jalan Kaliurang, lebih tepatnya di KM 17 ( depan penggadaain pakem) Anda membaca papan kecil bertulis Doctor Lampu atau dokter lampu yang menempel di sebuah warung kecil.mungkin timbul pertanyaan,, Apakah ada hubungannya dengan dunia medis? Tentu tidak. Dokter yang satu ini khusus mereparasi lampu neon yang rusak atau mati, agar menyala kembali..dengan harga yang terjangkau dan bergaransi
Sebenarnya dokter lampu ini hanya bahasa iklan saja, agar menarik perhatian masyarakat. Aslinya sih tukang reparasi lampu. Cuma biar lebih keren aja,,kan malu juga lah,,masa calon guru berprofesi jadi tukang servise lampu bekas,,kan gak etis tuh,,,hwehehhe
Di daerah yogjakarta ini sudah banyak yang menawarkan jasa tersebut dengan berbagai slog baik yang masih kecil2an maupun yang besar alias udah punya kios sendiri,, diantaranya, di daerah Jejeran,karangkajen,Pundong, dan di Imogiri ada Servise Lampu Surya lestari, kemudian di dekat Giwangan ada Klinik Lampu,serta di Kentungan dan jln Monjali ada dokter Lampu,,dan Tempat saya sendiri yakni Dokter lampu Niki Ec'cho pakem dan dokter lampu Godean...yang lebih lucu lagi ada sebuah Slog Dukun Lampu milik Pakle saya di wates,,
Cerita menjadi seorang dokter lampu berawal ketika saya berkeinginan kuliah di Jogja pada thun 2008,,namun realitanya saya tidak melaksanakan kuliah seperti apa yang telah di rencanakan di karnakan belajar merepasi lampu selama 2 tahun,,kemudian pada thun 2010 saya masuk kuliah di Universitas Islam Indonesia,serta buka kios di Pasar wonokromo,,Meski di situ penghasilanya lumayan,namun di situ saya kurang betah,,karna setiap hari saya harus menempuh jarak 60 km dari pundong menuju jakal yang saya rasa itu melelahkan dan menyita waktu,akhirnya pada tahun 2011 saya buka kios di Pakem yang saya rasa lebih nyaman untuk bekerja dan belajar yang dekat lokasi kampus,.dan alhamdulillah pada tahun 2012 sudah membuka cabang di godean , awal 2013 di daerah jangkang,,,
.“Saya merasa usaha ini kok sepertinya cukup menguntungkan,d an konsumennya pun jelas. Apalagi lampu sekarang kan sudah menjadi kebutuhan wajib yang harus dimiliki oleh setiap rumah,
Pisau, tang, obeng, solder, tester, dan kawat baja menjadi kawan saya sehari-hari. Dalam memeriksa dan mereparasi setiap lampu yang masuk,
kebanyakan yang datang memperbaiki dan membeli lampu memang masih didominasi masyarakat sekitar..itu keuntungan bagiku,,karna kalok yang datang mahasiswa bisa repot,,kan malu tuh ,,
Kesetrum merupakan makanan yang gak enak dalam hari-hariku,,tapi tetap ku makan juga,,karna segala sesuatu kan pasti ada resikonya,,kalok gak mau kesetrum ya gak usaha kaya ginian,,hwehehe,,
semoga pembaca dapat termotivasi agar dapat berwirausaha seraya belajar di suatu lembaga,,,