KH. Mustafa Bisri : “Aku Harus Bagaimana ?”
aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
aku baca shalawat burdah, kau bilang itu
bid’ah
lalu aku harus bagaimana…?
aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku
musrik
aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
lalu aku harus bagaimana…?
aku shalat pakai lafadz niat, kau bilang aku
sesat
aku mengadakan maulid, kau bilang tak ada
dalil yang valid
lalu aku harus bagaimana…?
aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-
alap berkah
aku mengadakan selametan, kau bilang aku
pemuja setan
lalu aku harus bagaimana…?
aku pergi yasinan, kau bilang itu tak
membawa kebaikan
aku ikuti tasawuf sufi, malah kau suruh aku
menjauhi
ya sudahlah… aku ikut kalian…
kan ku pakai celana cingkrang, agar kau
senang
kan kupanjangkan jenggot, agar dikira
berbobot
kan ku hitamkan jidat, agar dikira ahli ijtihad
aku kan sering menghujat, biar dikira hebat,
aku kan sering mencela, biar dikira mulia,
ya sudahlah… aku pasrah pada Tuhan yang
ku sembah,
nieh ada satu lagi dari Wahabi
Aku seorang wahabi …
Ciriku tanda hitam di dahi …
Aku ibadah dimalam sunyi …
Celanaku cingkrang seperti tukang sapi …
Kupelihara jenggot ikut sunah nabi …
Aku tak tahu imam Syafi’i …
Aku tak tahu imam Maliki …
Aku tak kenal imam Hanafi …
Apalagi imam Hambali …
Aku tafsir Qur’an & Hadits sesuka hati …
Karena aku tak pernah ngaji …
Aku tak mau ikut mahzab islami …
Pokoknya aku bikin mahzab sendiri …
Aku bisa mengambil hukum sendiri …
Dengan modal buku dari Saudi …
Akulah mujtahid abad ini …
Imam syafi’i dan Imam Bukhari ingin aku saingi …
Jika pendapat mereka tidak sesuai, bisa aku evaluasi …
Akulah standar kebenaran hukum islami …
Aku sering beralasan dengan tindakan nabi …
Tapi aku tak mau memuliakan turunan nabi …
Aku sering berkata ikut nabi …
Tapi kuremehkan sahabat nabi …
Aku pun tak mau ikut maulid nabi …
Bahkan tak mau kuziarahi kubur nabi …
Ya Allah … Bagaimanakah nasibku nanti … ?
ya Allah terimalah tobatku yg hina ini…