Judul tulisan ini mungkin cukup keras, begitu sudah pasti juga dengan isinya. Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan partai tersebut tetapi semata-mata untuk benar-benar ingin mengkritisi cara kader-kader partai itu berpolitik terutama dalam sepak terjangnya di media social yang mungkin bisa dibilang sudah cenderung meniupkan berita-berita negative dan memprovokasi massa.
PKS selain berusaha mendiskreditkan KPK, para kadernya di media-media social juga berusaha untuk mendiskreditkan Jokowi. Ini benar-benar sungguh aneh sekali dan sungguh tidak masuk akal mengapa sampai bisa terjadi.
Jokowi hanyalah seorang Gubernur DKI. Jokowi baru akan genap duatahun membangun Jakarta. Semua orang bisa melihat apa-apa yang sudah dilakukannya dan apa-apa yang menjadi programnya.
Ane sangat yakin dan juga mayoritas masyarakat Indonesia sangat yakin bahwa tidak ada satupun yang dilakukan oleh Jokowi secara pribadi maupun program kerjanya sebagai seorang Gubernur DKI yang bisa dikategorikan merugikan PKS. Sekali lagi Apa sih yang pernah dilakukan oleh seorang Jokowi yang bisa dianggap sebagai suatu kesalahan atau mencederai perasaan orang-orang yang berada dalam lingkaran Partai yang katanya Partai Dakwah ini? Tidak ada. Sama sekali tidak ada.
Tetapi, sekali lagi tetapi. Mengapa banyak sekali kader-kader PKS yang membenci Jokowi? Apa alasannya? Benar-benar tidak masuk akal prilaku mereka-mereka ini.lihat saja
Arrahmah.com, Nahimungkar.com,voa-islam.com,eramuslim.com,hidayatullah.com banayk berita yg di plesetkan,Media islam harus mencerminkan islam, jangan mau di adudomba
Lihatlah di kolom-kolom komentar pada artikel-artikel di jejaring sosial maupun blog yang mengabarkan berita baik tentang Jokowi. Semua penulis artikel jenis tersebut selalu dikata-katai oleh akun-akun Tuyul jasmev,atau pasukan nasi bungkus sebagai Penyembah Jokowi. Coba bayangkan dimana logika sehat mereka berada.
Lihatlah beberapa artikel-artikel dalam beberapa hari terakhir di Kompasiana,
Arrahmah.com, Nahimungkar.com,voa-islam.com,eramuslim.com,hidayatullah.com dimana banyak dari mereka yang berupaya mendiskreditkan Jokowi,said aqil,qurais shihab,muahimin, dan sebagian lagi mencoba mendiskreditkan Ahok.
Ada artikel yang menyimpulkan Jokowi ngurus kali saja tidak becus apalagi ngurus Negara. Kemudian ada lagi artikel yang mempermasalahkan blusukannya Jokowi, kemudian ada artikel memprotes tulisan-tulisan Jokowi yang selalu di posisi Highlight dan banyak pembacanya,dan artikel lainnya yang sungguh menggelikan kalau dibaca.
Mungkin bisa dibilang cukup aneh pola pikir dari kader-kader PKS ini. Sepertinya ada dendam yang luar biasa kepada Jokowi. Sepertinya ada ketakutan yang luar biasa dari follower PKS ini kalau nanti benar-benar Jokowi bisa menjadi Presiden. Heran kan?
Jokowi belum tentu jadi Presiden loh. Dan bila Jokowi jadi Presiden apakah PKS akan menjadi Pecundang? Atau sebaliknya bila Jokowi tidak jadi Presiden maka PKS akan Berjaya?
Tentu tidak. Jokowi jadi Presiden atau tidak, PKS tetap tidak akan menjadi Pemenang Pemilu. Atau bahasa tegasnya atau bahasa kasarnya PKS tetap Pecundang.
Dan kita kembali lagi pada artikel-artikel yang menyerang Jokowi.
Ternyata diantara artikel-artikel tersebut ada satu artikel yang benar-benar terlihat sangat memprovokasi. Artikel dengan judul “;Waduh, Ternyata Dana Pencitraan Jokowi Disokong Oleh Asosiasi Konglomerat Tionghoa?” ini benar-benar merupakan Black Campaign.
Perhatikan saja judulnya dimana terpapar jelas bahwa ada tuduhan Jokowi melakukan Pencitraan. Ini tuduhan yang serius dan tuduhan yang sangat jahat. Bagaimana mungkin ada seseorang yang dengan mudah menuduh Jokowi melakukan suatu Pencitraan? Sangat tidak masuk akal seorang Jokowi melakukan Pencitraan dimana pribadi Jokowi sendiri yang begitu sederhana. Jokowi tidak punya ambisi jadi Presiden, jadi darimana asalnya fakta-fakta yang bisa dipakai menjadi suatu kesimpulan bahwa Jokowi melakukan Pencitraan?
Dan seperti sebelum-sebelumnya banyak blogger-blogger PKS yang mengambil sumber berita dari Twit akun Triomacan, Penulis dengan nama Joko Dholog Prakoso ini juga sama yaitu mengambil sumber berita dari sebuah Twit. Apalagi sebuah Twit dari akun Triomacan yang sudah dikenal selama ini hanya bisa membuat issue murahan dan kehebohan tanah air saja. Si penulis ini pura-pura bodoh dan pura-pura tidak tahu bahwa membuat suatu artikel dengan sumber berita dari sebuah Twit di Twitter adalah sesuatu yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan fakta-faktanya.
Penulis Dholog juga membuat kesalahan fatal dalam judulnya. Kalau kita perhatikan judulnya mengandung kata-kata dengan unsur SARA. Ada kata Tionghoa yang ditekankan oleh penulis dengan suatu asumsi mereka yang berasal keturunan Tionghoa adalah musuh dari pribumi.
Begitu juta dengan isi artikel yang menggambarkan argument-argumen bahwa Jokowi didukung oleh para konglomerat Tionghoa dan berupaya melakukan pencitraan. Ini hal yang sungguh lucu. Siapapun orangnya yang dianggap berpeluang menjadi pemimpin puncak suatu daerah atau suatu Negara sudah pasti menimbulkan simpati bagi siapapun baik pengusaha menengah hingga konglomerat.
SBY dulu juga didukung banyak konglomerat untuk bersaing dengan PDIP pada waktu itu untuk meraih kemenangan pencapresannya. Itu hal-hal yang wajar dan sah-sah saja selama tidak melakukan kampanye hitam maupun money politik.
PKS juga didukung oleh dana luar negeri dari Turki,arab dan Mesir dalam perjuangannya. Itu sah-sah saja selama dana itu tidak digunakan untuk hal-hal yang buruk.
Jadi kalau memang benar ada Konglomerat yang mendukung Jokowi dan memuluskan jalannya sebagai Gubernur atau sebagai Calon Presiden nantinya adalah sah-sah saja selama tidak ada hal-hal buruk yang terjadi.
Tetapi dalam artikel Dholog ini menggambarkan bahwa adanya suatu ancaman bahwa Jokowi akan dijadikan Presiden Boneka oleh para Konglomerat Tionghoa tersebut. Bukan main jahatnya provokasi ini.
Akhirnya ane cuman bisa bilang begitulah cara-cara jahat yang telah dilakukan oleh oknum-oknum yang bisa diduga dari kubu PKS, baik berusaha menjatuhkan KPK dan juga berusaha menjatuhkan Jokowi.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat buat mereka dan menyadarkan mereka.sebarkan agar masyarakat tahu..
sumber http://politik.kompasiana.com/2013/11/12/jokowi-tidak-nyapres-pun-pks-tetap-pecundang-609888.html