Pesan untuk teman-teman sebangsa dan setanah airku. Negara kita adalah negara demokrasi yang katanya bebas berpendapat. Tapi ingatlah didalam kata bebas itu jangan sampai kita kelewat batas.
Saat ini memang sedang musim politik karena sebentar lagi kita akan pesta demokrasi. Disini saya netral. Saya tidak ingin berpihak kepada partai manapun.
Saya menulis artikel ini karena saya prihatin dengan tingkah laku teman-teman disosial media. Saya mencoba mengerti, mungkin sebagai penggemar atau sebagai pendukung masing-masing kandidat selalu ingin terlihat baik. Teman-teman kita itu rakyat biasa, tapi pola pikir kita harus luar biasa. Kita jauhkan semua pembodohan ini. Kita memilih dengan jiwa yang bersih. Bukan dengan rasa ingin menjatuhkan pihak lawan dan saling menjelek-jelekan orang lain. Kita hanya penggemar atau pendukung. Tapi kita harus menjadi pendukung yang cerdas. Jangan sampai kita tertipu oleh politik.
Saya memang bukan seorang yang paham politik. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang pelajar yang ingin menyadarkan teman-teman. Saya ingin mengajak kalian untuk berfikir dengan fikiran yang tenang dan bersih. Saya yakin masing-masing kandidat capres memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi ingat, kekurangan itu jangan dijadikan kampanye hitam. Jangan jadikan kekurangan itu sebagai ajang permusuhan. Karena apa? Karena yang kalian musuhi adalah bangsa kalian sendiri, satu tanah air, satu nusa dan satu negara. Mereka yang kalian musuhi adalah saudara kalian sendiri. Mungkin kita tak satu suku, tak satu ras, tak satu agama dan tak satu pendapat. Akan tetapi ingat kita itu satu bangsa. Bukankah hal yang menyenangkan bila kita hidup berdampingan meskipun kita berbeda agama? Tuhan kita itu satu, mungkin cara kita menyembahnya saja yang tak sama.
Tolonglah teman, sadar dan menyadarkan teman yang lain yang masih berbuat buruk untuk negaranya sendiri. Mari kita berdemokrasi dengan bersih. Jangan dengan cara menjelek-jelekan orang lain karena kita itu satu bangsa. Jangan ada kampanye hitam karena itu akan membuat Indonesia pecah. Tolong hargai orang lain, lebih baik kita mencari prestasi orang lain dari pada menjelek-jelekannya. Semua kandidat capres dan cawapres semuanya ada kekurangan dan kelebihannya. Ayo kita renungkan, kira-kira siapa yang pantas menjadi pemimpin dinegeri ini. Kita berfikir dengan fikiran yang jernih, tenang dan tanpa rasa ingin menjatuhkan pihak manapun.
Kita itu memiliki kekayaan yang luar biasa. Yaitu keaneragaman. Jangan jadikan perbedaan sebagai alat untuk mengadu domba. Sebenarnya yang harus kita lakukan yaitu meningkatkan rasa integritas kita terhadap perbedaan. Mari kita bersama-sama menyadarkan yang lain bahwa berdebat rasis disosial media itu tidak baik. Jangan menggunakan media sebagai alat provokasi. Jadikan media ini sebagai alat untuk mempersatukan bangsa. Kasian kan kalau kita memilih pemimpin yang salah, yang rugi siapa? Rakyat kan?
Untuk teman-teman yang mempunyai akun sosial media tolong partisipasinya agar masyarakat tidak terpecah dan saling menjatuhkan. Tidak ada gunanya saling menjatuhkan. Sebaiknya kita apresiasi mereka yang ingin dan mampu memimpin negeri ini. Kita berikan dukungan yang positif, kita ajak masyarakat untuk tidak rasis dan tidak menghujat satu sama lain.
Saya sekali lagi tidak memihak golongan apapun, saya ingin berpartisipasi untuk demokrasi yang bersih tanpa kampanye hitam. Saya berharap media juga netral. Besar harapan saya, rakyat Indonesia memilih pemimpin yang bisa membuat rakyatnya sejahtera. Kita kan tidak tahu siapa calon yang nantinya kalau terpilih bakal nepatin janji. Mari kita berfikir jernih, memilih dengan hati nurani yang paling dalam. Dan jangan memecahkan bangsa kalian sendiri.
Saya sangat mencintai negeri ini, saya tidak ingin melihat kalian saling menghujat disosial media atau secara langsung.
Merdeka ! Jaya Indonesiaku
Kiriman
Kiki Nurkhakiki