Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) telah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dalam Pemilu 2014. Walau usianya baru…. Gerindra sudah mampu mengambil hati masyarakat Indonesia. Semua itu tidak dapat dipisahkan dari sosok Prabowo Subiyanto. Jenderal yang karirnya moncer semasa pemerintahan Soeharto yang notabene adalah mertuanya.
Pemilu 2014 ini Prabowo Subiyanto akan maju sebagai capres Gerindra. Gaungnya sudah nyata sebelum masa kampanye di mulai. Iklan-iklan Gerindra yang menempatkan Prabowo sebagai calon pemimpin baru Indonesia sudah marak di televisi. Walau sempat marah kepada jurnalis saat kampanye beberapa waktu lalu karena pemikirannya tidak dimuat di media namun Prabowo mampu menggerakan citizen journalist untuk sebagai corongnya.
Ada banyak pertanyaan bagaimana Prabowo mampu menarik simpati rakyat, terutama orang muda Indonesia. Secara prestasi sebenarnya tidak ada yang signifikan yang pernah dilakukan oleh Prabowo. Semasa menjabat sebagai ketua HKTI sendiri nasib petani begitu-begitu saja. Apakah ‘dosa’ HAM yang pernah dilakukan oleh Prabowo sudah dilupakan orang?
Memang harus diakui, sosok Prabowo Subiyanto sungguh menjanjikan. Terlihat selalu tegas dan punya prinsip. Sebuah ironi jika dibandingkan dengan Presiden SBY yang terkesan lemah. Masyarakat merindukan sosok yang bisa membawa Indonesia menjadi macan dunia.
Prabowo Subiyanto tidak akan bisa membangun Gerindra sendiri. Kekuatan ekonomi yang dimilikinya adalah sumber daya yang tidak terbatas guna memuluskan langkahnya memimpin Indonesia. Berapa kekayaan Prabowo Subiyanto? Bukan rahasia bahwa ia memiliki banyak usaha yang sudah dirintis sejak jaman Soeharto.
Menjadikan Gerindra mekar dalam sekejab bukan pekerjaan muda. Tetapi menjadi sangat mudah jika uang sudah berbicara. Prabowo Subiyanto sendirian, ada Hashim saudara kandungnya yang juga adalah milyuner. Juragan dalam bidang pertambangan di luar negeri ini adalah penopang finansial Gerindra. Hashim memiliki perusahaan tambang di Rusia dan beberapa negara lain. Silakan cari info lebih lanjut di google.
Apakah dukungan orang-orang dibelakang Prabowo itu gratis? Rasanya tidak akan ada makan siang gratis saat ini. Hashim juga tidak sendirian, ada Rothschild bersamanya. Nama Rothschild tentu tidak asing ditelinga karena perusahaan ini pernah berseteru dengan Bumi Resourches perusahaan milik keluarga Bakrie.
Rothschild sendiri punya jaringan Internasional yang kuat. Jadi jangan heran juga mengapa tidak ada satupun NGO luar negeri yang mengusik ‘dosa’ HAM Prabowo. Padahal selalunya HAM adalah isu sensitif yang suka dimainkan pihak luar terhadap jenderal-jenderal Indonesia. Hashim sendiri mengenal Rothschild pada tahun 2012 di London. Rothschild ‘dicomblangi’ dari teman Hashim yaitu Robert Friedland seorang konglomerat tambang AS yang mendukung Nat untuk mengambil alih Bumi. (sumber:
sini)
Kekayaan alam Indonesia sudah menjadi incaran asing sejak lama. Perjanjian-perjanjian bagi hasil selalu saja menempatkan Indonesia dalam porsi yang kecil. Para pemimpin dan kelompoknya menjadi kaya karena upeti-upeti sedangkan rakyat hidup melarat. Dan tentu saja bukan Rothschild saja yang jadi sekutu keluarga Prabowo. Taipan minyak dan tambang dari eropa timur dan arab juga rembuk.
Bagaimana dengan janji-janji Prabowo yang akan berjuang untuk rakyat kecil? Rasanya itu janji manis penina bobo rakyat yang dianggapnya bodoh. Rakyat dibodohi dengan janji kampanye yang akan memberikan ongkos naik haji gratis. TKI akan menjadi prioritas nomor 1. Gerindra akan membuat bank nelayan. Mengapa harus menunggu jadi presiden dulu baru berbuat?
Coba kita kalkulasi berapa sudah biaya iklan Prabowo yang sudah ia keluarkan selama ini. Angkanya cukup fantastis tentunya. Bentuk kampanye yang tidak murah tentunya. Jika dilihat gaya kampanye Prabowo dan juga aksi satire Fadli Zon yang merendahkan lawan-lawan jelas mereka punya hasrat yang luar biasa untuk menjadi penguasa negeri ini. Segala cara dilakukan guna mengganti ongkos yang selama ini sudah mereka keluarkan.
Bagaimana nasib Indonesia, akankah dipertaruhkan pada pemimpin ambisius. Pemimpin yang mempunya agenda menguasai tambang Indonesia bersama asing. Pemimpin yang seolah-oleh pro rakyat namun dibalik semua itu hanya menjadikan alat untuk memperkaya diri, keluarga, dan sekutunya. Kekayaan alam Indonesia akan menjadi bancakan kaum kapitalis, rakyat akan kembali meringis.
Sumber http://politik.kompasiana.com/2014/05/10/dalang-dibalik-berita-rip-jokowi-adalah-pks-dan-voa-islam-654706.html